Saturday, October 16, 2004

Ambulance

Begitulah kiasan yang tepat buat wahana penolong orang sakit yang dinamai ambulans. Gara-gara perang, terpikirlah cara mengusung orang sakit ke tempat aman untuk segera diobati. Dipercayai, ambulans pertama dimiliki oleh tentara William si Penakluk (Raja William I dari Inggris). Jangan bayangkan sudah seperti saat ini, karena Raja William ini hidup di abad ke-11. Ambulans saat itu berupa tandu yang dihela kuda di kedua ujungnya. Bentuk serupa bisa dijumpai di India, Mesir serta suku Indian Mojave.

Ambulans yang lebih formal baru muncul sekitar abad ke-15 ketika Isabella dan Ferdinand dari Spanyol tanpa sengaja menemukan cara baru dalam pelayanan logistik saat perang melawan pasukan Moor. Peralatan medis dan bedah dibawa secara bersamaan di dalam kemah khusus bagi prajurit yang terluka. Kemah itu dikenal dengan ambulancias.

Konsep ambulans kemudian disempurnakan oleh Dominique Jean Larrey (1766 - 1842), dokter bedah tentara Prancis, tahun 1810. Hatinya trenyuh, iba melihat prajurit terluka yang tersia-sia dalam perang Prancis melawan Austria dan Prusia pada 1792. Kalaupun ada pertolongan, kondisi tempat perawatan sangat memprihatinkan. Nah, saat Napoleon menyerbu Italia, ia sudah menyiapkan kendaraan mirip cikar (beroda dua, berjendela, berkasur, dan berventilasi, serta ditarik seekor kuda) untuk mengangkut prajurit yang terluka ke tempat perawatan. Saat melintas di medan perang yang terbuka, prajurit yang terbaring di dalamnya serasa terbang. Maka, disebutlah "flying ambulance".

Evolusi ambulans berikutnya terjadi saat Perang Saudara Amerika meletus (1861 - 1865). Saat itu ambulans terlalu sedikit dan sering terlambat datang. Konyolnya lagi, pengemudinya yang sipil sering mabuk. Seorang dokter bernama Jonathan Letterman kemudian menyusun ulang layanan medis di lapangan agar ambulans efektif. Pada tahun 1863 serangkaian gerbong ambulans menolong prajurit yang terluka dibuat mirip kereta Wild West yang ditarik kuda.

Tahun 1864, sebuah undang-undang dikeluarkan oleh Kongres AS, berjudul "An Act to Establish a Uniform System of Ambulance in the Armies of the United States." Tahun itu juga, Konvensi di Jenewa menelurkan sebuah perjanjian yang ditandatangani oleh beberapa negara Eropa. Intinya, ada sebuah rumah sakit netral yang boleh menolong orang sakit atau terluka di medan perang. Orang yang bertugas akan diberi tanda khusus atau tanda pengenal. Di Amerika, semasa Perang Saudara, sudah muncul organisasi serupa, The Sanitary Commision, yang 20 tahun kemudian menjelma menjadi American Red Cross atas jasa Clara Barton.

Perang akhirnya melahirkan perubahan-perubahan baru dalam dunia ambulans. Hasil perubahan itu kemudian diadopsi oleh masyarakat sipil. Rumah sakit di Amerika mengawali layanan ambulans mereka tahun 1860-an. Berpenghela kuda, ambulans ini memiliki lantai yang bisa ditarik keluar untuk memindahkan pasien. Di bawah kursi supir tersimpan beberapa peralatan seperti selimut, seliteran brandy, enam spon kecil, sebotol kecil besi persulfat, serta kayu penahan.

Perkembangan dunia otomotif memberi angin baru bagi ambulans. Sentuhannya muncul pertama kali tahun 1899. Selama Perang Dunia I, banyak ambulans merupakan ubahan dari bus dan taksi. Pembuat ambulans tertua di dunia yang berupa kendaraan bermotor adalah Hess and Eisenhardt di Cincinnati, Ohio, AS. Tahun 1937 mereka menjual ambulans berpengondisi udara pertama buatan Amerika. Kini, dengan segala kemajuan yang dicapai, ambulans tak ubahnya ruang gawat darurat rumah sakit kecil.

Eh, tapi jangan berpikiran bahwa ambulans membatasi dirinya sebagai wahana darat saja. Selama Perang Saudara, sudah muncul kereta api ambulans dan rumah sakit terapung. Trem ambulans pun populer di beberapa kota di akhir 1800-an. Sedangkan dari Perang Vietnam dan Korea lahirlah medicopter, ambulans yang menggunakan helikopter.
Perang ternyata ada hikmahnya juga ya!